Dramatisasi, Demontrasi dan Lingkungan Sebagai Media Pendidikan
RAMATISASI,DEMONSTRASI DAN LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
A. Dramatisasi
Dramatisasi adalah teknik pengajaran yang menggunakan ekspresi. Pada dramatisasi ini biasanya anak-anak sendiri sebagai pelaku untuk mendramatisasikan segala peristiwa atau cerita-cerita masa lampau. Pengajaran melalui dramatisasi dapat dilakukan dalam bentuk pageant, pantonim, tableau, bermain-main peranan, atau sosio drama.
Keutungan-keuntungan yang diperoleh dari dramatisasi ini dalam kegiatan belajar mengajal ialah :
1) Menyalurkan ekspresi anak-anak kedalam kegiatan yang menyenangkan.
2) Mendorong aktivitas, inisiatif, dan kreatifitas anak sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran.
3) Membantu untuk menghilangkan perasaan malu, rendah diri, keseganan, dan kemurungan pada anak.
4) Memupuk rasa saling membantu dan kerja sama antara satu dengan lainnya, juga memupukperasaan saling mempercayai sesuai dengan kesanggupan masing-masing.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelaksanan drmatisasi itu adalah; a) Mempersiapkan situasi untuk memulaidrama, b) Menjelaskan kepada anak-anak apa yang diharapkan dari hasil dramatisasi yang dilakukan, c) Menugaskan untuk memegang peran tertentu kepada anak-anak, d) Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan para pelaku, e) Pelaksanaan drama dan menilai drama tersebut secara bersama-sama antara guru dengan siswa.
B. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan teknik mengajar yang sudah tua dan telah digunakan sejak lama. Seorang guru olehraga melemparkan sebuah bola untuk memberi contoh kepada siswa-siswanya bagaimana ber olah raga. Perbedaannya dengan dramatisasi;pada demonstrasi ini pada umumnya gurulah yang mendremonstrasikan atau mempertunjukan bagaimana cara bekerja atau melakukan sesuatu kemudian barulah para siswa mengikutinnya sebagaimana petunjuk guru. Untuk menggunakan metode demonstrasi ini seorang guru mempersiapkan diri terlebih dahulu dan akan lebih jelas bila dilengkapi dengan gambar dan alat peraga lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi yaitu:
a) Mengetahui latar belakang dan keperluan yang akan dihadapi.
b) Melukiskan pokok persoalan yang diperbincangkan di papan tulis atau di kertas untuk dibagi-bagikan.
c) Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga demonstrasi dapat dijelaskan dan didiskusikan pada waktu yang ditentukan.
d) Adakan diskusi setelah demonstrasi berakhir, karena diskusi banyak manfaatnya untuk mengevaluasi hal-hal yang telah maupun yang akan dilakukan kemudian.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum demonstrasi dimulai adalah sebagai berikut:
1) Persiapkan alat-alat yang diperlukan.
2) Guru menjelaskan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.
3) Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan-alasan setiap langkah.
4) Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.
Jadi demonstrasi maupun dramatisasi merupakan kegiatan yang bersifat ekspresi dan gerak, baik ekspresi perbuatan yakni dapat dilihat maupun ekspresi ucapan atau kata-kata yang dapat didengar, kedua teknik ini sangat bermanfaat dalam menjelaskan dan menerangkan pelajaran.
C. Lingkungan
Lingkungan yang berada di sekitar kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi :
1. Masyarakat di sekeliling sekolah.
2. Lingkungan fisik disekitar sekolah.
3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar,seperti; tutup botol, batu-batuan, kerang, kayu, dan sebagainnya.
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa anak didik atau siswa sebelum masuk ke sekolah telah membawa pengalaman yang bermacam-macam yang mereka temui di lingkungan mereka. Guru hanya berusaha agar murid lebih akrab dengan linhgkungan. Langkah awal yang dapat dilakukan ke arah itu adalah :
Ø Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;
Ø Membawa tumbuh-tumbuhan atau hewan-hewan tertentu ke dalam kelas;
Ø Mengusahakan koleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium).
Ø Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semuanya itu dapat dijadikan sumber pengajaran.
Disamping itu lingkungan luar sekolah juga dapat digunakan sebagai sumber belajar baik berupa manusia atau masyarakat, tumbuh-tumbuhan, hewan/binatang dan sumber-sumber alam lainnya.
Masyarakat merupakan salah satu aspek lingkungan yang besar manfaatnya untuk dijadikan sumber belajar. Hal ini akan memberikan manfaat tidak saja kepada sekolah atau anak didik, akan tetapi juga kepada masyarakat itu sendiri, manfaat tersebut antara lain:
1. Lingkungan
a. Sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses belajar-mengajar yang terintegrasi antara anak didik, pendidik dan masyarakat.
b. Mata pelajaran (bidang studi) yang diberikan akan bersifat fungsional, bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.
c. Sekolah akan peka menghadapi kebutuhan masyarakat, begitu juga terhadap kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.
d. Di sekolah akanmenjauhi pengetahuan yang bersifat verbalitas.
e. Membangkitkan motivasi untuk mengadakan penelitian tehadap fakta-fakta yang ada di masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Sedangkan untuk kepentingan masyarakat dapat bermanfaat antara lain:
a. Pembangunan masyarakat akan berjalan lancar, sebab setiap lapangan kehidupan akan dapat bantuan tenaga terdidik dari anak didik yang ahli dalam bidang nya.
v Anggota masyarakat dapat secara jujur dan terbuka meng-kritisi keadaan sebenarnya yang terjadi dalam masyarakat, misalnya pemberantasan buta huruf dan sebagainya.
v Membantu dalama usaha membendung terjadinya arus urbanisasi ke kota-kota besar, sebab telah banyak anggota masyarakat yang tealah mendapat latihan-latihan atau kursus-kursus yang praktis dan fungsional di desa-desa.
Beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah dalam memanfaatkan masyarakat sebagai, media pendidikan yaitu :
v Melakukan kerja sama dengan orang tua murid.
v Membawa sumber-sumber dari masyarakat ke dalam kelas untuk kepentingan pelajaran, misal-misalnya sumber-sumber yang diusahakan masyarakat seperti pertanian, perusahaan.
v Mengajak anak didik ke lingkungan masyarakat untuk berpartisispasi secara afektif dalam suatu kegiatan tertentu.
3. Karyawisata (Field Strip)
Karyawisata dilakukan di bawah bimbingan guru dengan membuat perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas yang harus dilakukan, misalnya mengunjungi pabrik, perkebunan, museum,dan sebagainya. Dalam hal menggunakan karyawisata pelu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
v Tujuan harus jelas dan rencana cermat dan matang.
v Anak didik mempelajari segala sesuatu yang akan dikinjungi tersebut.
v Anak didik dapat melihat hubungan karyawiasata dengan apa yang mereka pelajari
v Anak didik mengerti apa tujuan yang akan dicapai dari karyawisata, dan apa yang diharapkan dari masing-masing mereka sekembalinya dari karyawisata tersebut.
4. Kemping atau Perkemahan Sekolah
Anak didik diajak secara langsung ke alam lingkungan untuk berkemah. Perkemahan ini banyak mempunyai nilai-nilai pendidikan, misalnya merasa dekat dengan alam sekitar dan menimbulkan rasa kagum terhadap keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan rasa dekat dengan Tuhan pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung jawab, dan jiwa gotong royong. Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan pembinaan praktis untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur.
Komentar
Posting Komentar