Resensi film “Cek Toko Sebelah”
Resensi film “Cek Toko Sebelah”
IDENTITAS FILM
Judul: Cek Toko Sebelah
Genre: Drama Komedi
Produser: Chan Perwez Servia
Sutradara: Ernest Prakasa
Penulis Skenario: Ernest Prakasa
Pemain: Ernest Prakasa, Dion Wiyoko, Chew Kin Wah, Gisella Anastasia, Andini Wirasti
Rumah Produksi: Starvision Plus
SINOPSIS FILM
Berawal dari sebuah keluarga yang mempunyai dua anak laki-laki yaitu Yohan(Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest Prakasa), mereka mempunyai ayah bernama Koh Afuk (Chew Kin Wah). Koh Afuk adalah pemilik toko sembako yang sukses, Erwin anak keduanya adalah seorang pemuda yang mempunyai karier gemilang, ia juga mempunyai kekasih yang cantik dan tak kalah sukses darinya, yaitu Natalie (Gisella Anastasia). Sedangkan Yohan anak pertama yang sudah mempunyai istri Ayu (Andini Wirasti) nasibnya tak sebaik Erwin, dia kerap tersandung masalah sehingga membuat hubungannya dengan sang ayah sedikit tidak harmonis.
Awal permasalahan dimulai ketika Koh Afuk sakit-sakitan dan berencana mewariskan tokonya kepada Erwin, sedangkan saat itu Erwin mendapatkan kesempatan promosi untuk bekerja di Singapura yang dapat menambah kesuksesan kariernya, disamping itu kekasihnya juga tidak setuju jika Erwin memilih meneruskan menjadi pemilik toko. Yohan merasa marah dengan keputusan ayahnya, karena menurutnya ialah yang lebih berhak mendapatkan warisan itu. sebenarnya Erwin juga lebih setuju jika toko itu diteruskan oleh Yohan karena Erwin lebih memilih kariernya saat ini, namun karena keadaan ayahnya yang semakin memburuk maka sementara waktu Erwin mau menuruti permintaan ayahnya, namun itu hanya bertahan satu bulan, setelah itu Erwin merasa tidak sanggup meneruskan toko tersebut. Hingga Koh Afuk merasa sangat kecewa dan menjual toko dan tanahnya tersebut.
Yohan merasa tidak rela jika toko itu harus dijual karena disana terdapat kenangan-kenangan semasa ibu mereka masih hidup. Kemudia Yohan dan Erwin berusaha untuk mendapatkan kembali toko tersebut. Karena sebenernya toko itu juga sangat berharga baginya, hingga ia jatuh sakit karena keputusannya sendiri untuk menjual toko itu. Ahirnya Yohan dan Erwin kembali mendapatkan toko itu dan Koh Afuk setuju untuk memberberikan toko tersebut kepada Yohan sebagai pengembang usaha kue istrinya dan membiarkan Erwin meniti kariernya, sesuai dengan keinginannya.
Dalam film ini berjenis drama komedi ini diselingi komedi-komedi yang renyah dan tidak membosankan sehingga tidak terlalu menguras emosi saat menyaksikannya. Alur cerita yang runtut juga menjadikan kita larut dalam cerita film tersebut, pemeranan setiap tokoh yang memperlihatkan watak yang khas dan kuat menjadikan nilai lebih bagi film tersebut.
Komentar
Posting Komentar