MAKALAH
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PADA MTs MA'ARIF ANDONG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Endang Rahmawati, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Siti Khotijah (163151036)
TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu di berbagai lembaga pendidikan, khusunya di lembaga pendidikan Islam seperti madrasah. Rendahnya kualitas pendidikan Islam tersebut meniscayakan adanya berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan oleh semua pihak. Sebenarnya, madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Beberapa upaya peningkatan mutu seperti pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi tenaga pendidik melalui pelatihan, peningkatan manajemen pendidikan, dan pengadaan serta perbaikan sarana prasarana pendidikan merupakan langkah maju untuk menjadikan lembaga pendidikan Islam lebih berkualitas. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran bahwa betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Mulyasa, 2005: 31). Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan Islam belum menunjukan peningkatan yang berarti.
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi alasan rendahnya tingkat mutu pendidikan Islam di Indonesia seperti adanya penyelenggaraan pendidikan yang kurang memperhatikan pada tahap proses. Padahal, proses pendidikan sangat menentukan kualitas output/lulusan yang ada. Kemudian, penyelenggaran pendidikan Islam dilakukan secara birokratik-sentralistik sehingga penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi yang ada (Mutohar, 2016: 29).
Madrasah lebih merupakan subordinasi birokrasi diatasnya sehingga mereka kehilangan kemandirian, keluwesan, motivasi, kreativitas, inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional. Selain itu, adanya hubungan yang kurang harmonis antara lembaga pendidikan Islam khususnya madrasah dengan masyarakat. Selama ini peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim. Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan sering diabaikan, partisipasi masyarakat pada umumnya sebatas pada dukungan dana. Sehingga seolah tidak ada hubungan timbal balik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat.
Dengan demikian, pengembangan mutu sekolah atau madrasah di harapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Setiap lembaga pendidikan madrasah dapat mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah sebagai sebuah alternatif peningkatan mutu pendidikan madrasah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil MTs Ma'arif Andong
MTs Ma'arif Andong adalah Lembaga Pendidikan Formal di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Zumrotut Tholibin Kacangan Andong Boyolali Jawa Tengah. MTs Ma'rif Andong berdiri pada tahun 1998. Madrasah ini didirikan dengan visi-misi sebagai berikut: Visi Mts Maarif Andong yaitu Terwujudnya lulusan yang Sholeh atau sholehah, berilmu, dan berprestasi (SIP). Sedangkan Misi Mts Maarif Andong yaitu (1) mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai ajaran islam, (2) membiasakan rajin beribadah dan berakhlakul karimah, (3) melaksanakan pendidikan yang berkualitas agar menguasai ilmu agama, sains, dan teknologi, (4) melaksanakan pembinaan prestasi siswa sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya
MTs Ma'arif didirikan dengan beberapa tujuan yaitu : (1) menyiapkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, (2) menyiapkan sumber daya pembangunan yang berkualitas, (3) menyiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam kehidupan lokal maupun global
MTs Ma'arif Andong memiliki beberapa program unggulan sebagai betikut : (1) Sholat dhuha berjamaah, (2) sholat dhuhur berjamaah, (3) bimbingan Tahfidz juz amma, (4) bimbingan fasholatan, (5) bimbingan BTA, (6) bimbingan prestasi akademik (IPA, MTK, B. Inggris, B. Arab), (7) pengembangan bakat dan minat (olahraga dan seni) (8) kajian putri, (9) peringatan Hari Besar Islam, (10) kegiatan ekstra (pramuka, drumband, dll).
B. Konsep Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah atau Madrasah
Manajemen peningkatan mutu madrasah atau sekolah merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat madrasah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Manajemen peningkatan mutu madrasah atau sekolah merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan. Sistemnya ialah menawarkan sekolah atau madrasah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi madrasah untuk meningkatkan kinerja guru, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan (Mutohar, 2016: 123).
Manajemen peningkatan mutu madrasah diadopsi dari manajemen berbasis sekolah yang telah lebih dahulu dikembangkan di negara lain. Konsep manajemen ini didefinisikan secara beragam oleh para ahli manajemen pendidikan seperti Mallen, Ogawa, dan Kranz (dalam Mutohar, 2016: 124) menjelaskan bahwa manajemen berbasis sekolah sebagai suatu bentuk desentralisasi yang memandang sekolah sebagai suatu unit dasar pengembangan dan bergantung pada redistribusi otoritas pengambilan keputusan.
Manajemen peningkatan mutu madrasah pada hakikatnya adalah suatu strategi untuk memperbaiki mutu pendidikan dengan jalan pemberian kewenangan dan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada kepala sekolah atau madrasah dengan melibatkan partisipasi individual, baik personel madrasah maupun anggota masyarakat.
Tujuan strategis manajemen peningkatan mutu merupakan upaya sekolah atau madrasah untuk menata berbagai prioritas yang harus dikerjakan oleh sekolah atau madrasah dalam mencapai visi yang telah dicanangkan (Prabowo, 2008: 6). Dengan ditatanya berbagai prioritas tersebut akan memudahkan seluruh komponen organisasi dalam mengimplementasikan pada pekerjaan sehari-hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep manajemen peningkatan mutu sekolah atau madrasah merupakan strategi yang digunakan suatu lembaga untuk mengembangkan potensi sekolah atau madrasah masing-masing serta wewenang untuk memperbaiki kualitas lembaga masing-masing sekolah atau madrasah secara mandiri tanpa tuntutan dari pemerintah.
C. Karakteristik Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Madrasah
Madrasah Setiap lembaga pendidikan pastinya memiliki sasaran akhir yang diharapkan. Sasasran akhir tersebut adalah terjadinya peningkatan mutu. Mutu merupakan derajat keunggulan sebuah produk atau pelayanan. Sebuah produk yang bersaing dengan produk lainnya atau suatu pelayanan jasa bersaing dengan pelayanan jasa lainnya memiliki tingkat keunggulan relatif. Produk atau pelayanan jasa yang lebih unggul adalah produk atau pelayanan jasa yang bermutu. Mutu merupakan kesempatan ajang berkompetisi sangat berharga, karena itu munculnya kompetitor merupakan sebuah wahana untuk meningkatkan mutu produk layanan jasa. Dengan demikian, mewujudkan pendidikan dengan mengikuti standar mutu adalah penting, sebagai bagian dari produk layanan jasa(Rahman, 2012: 228).
Peningkatan mutu madrasah berkaitan erat dengan pembentukan madrasah yang efektif. Madrasah yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut, (1) proses belajar mengajar mempunyai efektivitas yang tinggi, (2) kepemimpinan kepala madrasah yang kuat, (3) lingkungan madrasah yang aman dan tertib, (4) pengelolaan tenaga pendidikan yang efektif, (5) memiliki budaya mutu, (6) memiliki team work yang kompak, cerdas, dan dinamis, (7) memiliki kewenangan (kemandirian), (8) partisipasi yang tinggi dari warga madrasah dan masyarakat, (9) memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen, (10) memiliki kemampuan untuk berubah (baik secara psikologi maupun secara fisik), (11) melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan, (12) responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, (13) memiliki komunikasi yang baik, (14) memiliki akuntabilitas, (15) memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas (Mutohar, 2016).
Jadi, Karakteristik manajemen peningkatan mutu madrasah dapat diketahui dari bagaimana sekolah atau madrasah mengoptimalkan kinerja organisasi madrasah, proses pembelajaran, pengelolaan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya dan administrasi.
D. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pada MTs MA'ARIF Andong
Perencanaan sebagai suatu strategi untuk mencapai tujuan yang dibuat suatu tindakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan. Proses perencanaan dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang mengintarinya dan mengandung sifat optimisme didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Menurut Gibson (dalam Sagala, 2013:5 Perencanaan mencakup kegiatan menentukan sasaran dan alat yang sesuai untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Program yang menjadi prioritas sekolah dalam implementasi manajemen sekolah yaitu kurikulum dan pengajaran, tenaga pendidikan, kesiswaan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta pelayanan khusus lembaga pendidikan. Program kurikulum dan pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum.
Untuk mencapai tujuan yang terkait dengan Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu pendidikan), warga sekolah sangat diperlukan untuk memahami secara mendalam mengenai manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Pada dasarnya semua warga MTs Ma'arif Andong dengan adanya otonomi dalam bidang pendidikan menyambut baik dan positif. Dari pernyataan tersebut berarti warga sekolah memiliki kepahaman positif terhadap implementasi MPMBS di MTs Ma'arif Andong. Dengan adanya MPMBS di MTs Ma'arif Andong, orang tua siswa juga dapat secara langsung berpartisipasi dalam pengelolaan sekolah. Pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan juga didukung oleh adanya input yang berkualitas.
Tanggung jawab pendidikan tidak hanya terletak pada lembaga pemerintahan saja, tetapi juga terletak pada lembaga keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, adanya dukungan dan peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan sungguh penting dan menentukan dalam penyelenggaraan MPMBS. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan ada delapan standar yang mendukung pengembangan mutu pendidikan.
Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. MTs Ma'arif Andong telah membuat standar kelulusan berdasarkan standar minimal mata pelajaran. Standar Kompetensi llulusan MTs Ma'arif Andong sudah sangat baik dan dibuktikan dengan presentasi kelulusan siswanya sebesar 100% serta sebagian siswa yang melanjutkan ke jenjang SMA mudah untuk diterima ke SMA favorit.
Standar Isi untuk mengembangkan kurikulum 2013. MTs Ma'arif Andong merupakan sekolahan yang masih menerapkan dua kurikulum dalam sistem pembelajarannya. Kurikulum tersebut yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Kurikulum KTSP masih diterapkan bagi siswa kelas dua dan tiga sedangkan, untuk kurikulum 2013 diterapkan bagi siswa kelas satu. Perbedaan ini muncul akibat keterbatasan sekolah dalam sarana prasarana untuk menunjang proses pengembangkan kurikulum 2013. Namun, MTs Ma'arif telah berusaha untuk mengikuti dan mengembangkan kebijakan-kebijakan yang baru, dengan mengadakan pembaharuan buku-buku penunjang yang sesuai dengan Kurikulum terbaru.
proses meliputi meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. MTs Ma'arif Andong telah mengembangkan dan melaksanakan standar proses berikut dengan cara pengadaan pembuatan RPS, RPP, dan sistem penilaian yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan untuk meningkatkan proses hasil pembelajaran siswa.
Standar Penilaian. Setiap penilaian yang dilakukan guru butuh adanya evaluasi. Hal ini telah dilakukan di MTs Ma'arif Andong agar hasil belajar siswa dapat dikontrol dengan baik. Penilaian yang dilaksanakan di MTs Ma'arif Andong sudah dapat memenuhi standar yang ada, tetapi penilaianya terkendala pada pelaksanaan remidial.
Standar Pengelolaan. Untuk menunjang perkembangan serta peningkatan kualitas pendidikan MTs Ma'arif Andong menyelenggarakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. sekolah telah menunjang indikator kerjasama yang baik antara warga sekolah maupun masyarakat luar. Kendala yang ditemukan adalah tidak adanya dokumen job description dan belum ada peraturan tertulis mengenai tata tertib guru dan kode etik.
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan di MTs Ma'arif Andong sudah memenuhi standar yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Dengan demikian, diharapkan guru di MTs Ma'arif Andong dapat lebih meningkatkan kualitas serta mutu dalam memberikan pembelajaran di kelas nantinya.
Sarana dan Prasarana. Sarana dan prasarana yang ada di MTs Ma'arif Andong sebenarnya sudah baik dan cukup namun, ada beberapa hal yang dirasa masih kurang. Kekurangan tersebut seperti penggandaan buku-buku baru yang sesuai dengan kurikulum yang baru, kurangnya tempat dan ruangan untuk tempat lap dan perpustakaan. Jadi, diharapkan sekolah mampu mengembangkan, menata dan mengadakan pengelolaan sekolah dengan baik terutama pengadaan sarana prasarana agar pembelajaran siswa tidak terganggu.
Standar Pembiayaan. Di MTs Ma'arif siswa tidak dibebani dengan pembiayaan yang tinggi. Siswa dibebaskan dari pembayaran SPP, seragam dan buku. Seluruh pembiayaan siswa menggunakan dana dari pemerintah yang di jalankan secara baik tanpa membebani siswa. Kemudian, untuk pembiayaan pembangunan dan pengadaan sarana prasarana sekolah memfokuskan pada dana dari pemerintah tanpa meminta pungutan biaya kepada seluruh warga sekolah.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa hambatan dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah pada MTs Ma'arif Andong yaitu dalam masalah pengembangan kurikulum dan pengadaan sarana prasarana yang belum memadai untuk menunjang pembelajaran siswa agar menjadi efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan out put yang baik.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Konsep manajemen peningkatan mutu sekolah atau madrasah merupakan strategi yang digunakan suatu lembaga untuk mengembangkan potensi sekolah atau madrasah masing-masing serta wewenang untuk memperbaiki kualitas lembaga masing-masing sekolah atau madrasah secara mandiri tanpa tuntutan dari pemerintah.
Karakteristik manajemen peningkatan mutu madrasah dapat diketahui dari bagaimana sekolah atau madrasah mengoptimalkan kinerja organisasi madrasah, proses pembelajaran, pengelolaan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya dan administrasi.
Hambatan dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah pada MTs Ma'arif Andong yaitu dalam masalah pengembangan kurikulum dan pengadaan sarana prasarana yang belum memadai untuk menunjang pembelajaran siswa agar menjadi efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan out put yang baik.
Saran
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik lembaga sekolah atau madrasah diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja baik dari kepala sekolah maupun pendidik agar mampu menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik sehingga lembaga tersebut mampu menghasilkan pupuk put yang baik.
Daftar Pustaka
Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mutohar, Prima Masrokah. 2016. Manajemen Mutu Sekolah. Yogjakarta: Ar-Ruzz.
Prabowo, Sugeng Listyo. 2008. Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah atau Madrasah Malang: UIN-MALANG PRESS.
Rahman, K. A. Peningkatan Mutu Madrasah melalui Penguatan Partisipasi Masyarakat Jurnal Pendidikan Islam. 1 (2) Desember 2012: 227-246.
Sagala, S., 2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN PADA MTs MA'ARIF ANDONG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Endang Rahmawati, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Siti Khotijah (163151036)
TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
SURAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah rendahnya mutu di berbagai lembaga pendidikan, khusunya di lembaga pendidikan Islam seperti madrasah. Rendahnya kualitas pendidikan Islam tersebut meniscayakan adanya berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan oleh semua pihak. Sebenarnya, madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Beberapa upaya peningkatan mutu seperti pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi tenaga pendidik melalui pelatihan, peningkatan manajemen pendidikan, dan pengadaan serta perbaikan sarana prasarana pendidikan merupakan langkah maju untuk menjadikan lembaga pendidikan Islam lebih berkualitas. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran bahwa betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa (Mulyasa, 2005: 31). Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan Islam belum menunjukan peningkatan yang berarti.
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi alasan rendahnya tingkat mutu pendidikan Islam di Indonesia seperti adanya penyelenggaraan pendidikan yang kurang memperhatikan pada tahap proses. Padahal, proses pendidikan sangat menentukan kualitas output/lulusan yang ada. Kemudian, penyelenggaran pendidikan Islam dilakukan secara birokratik-sentralistik sehingga penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi yang ada (Mutohar, 2016: 29).
Madrasah lebih merupakan subordinasi birokrasi diatasnya sehingga mereka kehilangan kemandirian, keluwesan, motivasi, kreativitas, inisiatif untuk mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional. Selain itu, adanya hubungan yang kurang harmonis antara lembaga pendidikan Islam khususnya madrasah dengan masyarakat. Selama ini peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim. Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan sering diabaikan, partisipasi masyarakat pada umumnya sebatas pada dukungan dana. Sehingga seolah tidak ada hubungan timbal balik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat.
Dengan demikian, pengembangan mutu sekolah atau madrasah di harapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia. Setiap lembaga pendidikan madrasah dapat mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah sebagai sebuah alternatif peningkatan mutu pendidikan madrasah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil MTs Ma'arif Andong
MTs Ma'arif Andong adalah Lembaga Pendidikan Formal di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Zumrotut Tholibin Kacangan Andong Boyolali Jawa Tengah. MTs Ma'rif Andong berdiri pada tahun 1998. Madrasah ini didirikan dengan visi-misi sebagai berikut: Visi Mts Maarif Andong yaitu Terwujudnya lulusan yang Sholeh atau sholehah, berilmu, dan berprestasi (SIP). Sedangkan Misi Mts Maarif Andong yaitu (1) mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai ajaran islam, (2) membiasakan rajin beribadah dan berakhlakul karimah, (3) melaksanakan pendidikan yang berkualitas agar menguasai ilmu agama, sains, dan teknologi, (4) melaksanakan pembinaan prestasi siswa sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya
MTs Ma'arif didirikan dengan beberapa tujuan yaitu : (1) menyiapkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, (2) menyiapkan sumber daya pembangunan yang berkualitas, (3) menyiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam kehidupan lokal maupun global
MTs Ma'arif Andong memiliki beberapa program unggulan sebagai betikut : (1) Sholat dhuha berjamaah, (2) sholat dhuhur berjamaah, (3) bimbingan Tahfidz juz amma, (4) bimbingan fasholatan, (5) bimbingan BTA, (6) bimbingan prestasi akademik (IPA, MTK, B. Inggris, B. Arab), (7) pengembangan bakat dan minat (olahraga dan seni) (8) kajian putri, (9) peringatan Hari Besar Islam, (10) kegiatan ekstra (pramuka, drumband, dll).
B. Konsep Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah atau Madrasah
Manajemen peningkatan mutu madrasah atau sekolah merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat madrasah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Manajemen peningkatan mutu madrasah atau sekolah merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan. Sistemnya ialah menawarkan sekolah atau madrasah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi madrasah untuk meningkatkan kinerja guru, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan (Mutohar, 2016: 123).
Manajemen peningkatan mutu madrasah diadopsi dari manajemen berbasis sekolah yang telah lebih dahulu dikembangkan di negara lain. Konsep manajemen ini didefinisikan secara beragam oleh para ahli manajemen pendidikan seperti Mallen, Ogawa, dan Kranz (dalam Mutohar, 2016: 124) menjelaskan bahwa manajemen berbasis sekolah sebagai suatu bentuk desentralisasi yang memandang sekolah sebagai suatu unit dasar pengembangan dan bergantung pada redistribusi otoritas pengambilan keputusan.
Manajemen peningkatan mutu madrasah pada hakikatnya adalah suatu strategi untuk memperbaiki mutu pendidikan dengan jalan pemberian kewenangan dan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada kepala sekolah atau madrasah dengan melibatkan partisipasi individual, baik personel madrasah maupun anggota masyarakat.
Tujuan strategis manajemen peningkatan mutu merupakan upaya sekolah atau madrasah untuk menata berbagai prioritas yang harus dikerjakan oleh sekolah atau madrasah dalam mencapai visi yang telah dicanangkan (Prabowo, 2008: 6). Dengan ditatanya berbagai prioritas tersebut akan memudahkan seluruh komponen organisasi dalam mengimplementasikan pada pekerjaan sehari-hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep manajemen peningkatan mutu sekolah atau madrasah merupakan strategi yang digunakan suatu lembaga untuk mengembangkan potensi sekolah atau madrasah masing-masing serta wewenang untuk memperbaiki kualitas lembaga masing-masing sekolah atau madrasah secara mandiri tanpa tuntutan dari pemerintah.
C. Karakteristik Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Madrasah
Madrasah Setiap lembaga pendidikan pastinya memiliki sasaran akhir yang diharapkan. Sasasran akhir tersebut adalah terjadinya peningkatan mutu. Mutu merupakan derajat keunggulan sebuah produk atau pelayanan. Sebuah produk yang bersaing dengan produk lainnya atau suatu pelayanan jasa bersaing dengan pelayanan jasa lainnya memiliki tingkat keunggulan relatif. Produk atau pelayanan jasa yang lebih unggul adalah produk atau pelayanan jasa yang bermutu. Mutu merupakan kesempatan ajang berkompetisi sangat berharga, karena itu munculnya kompetitor merupakan sebuah wahana untuk meningkatkan mutu produk layanan jasa. Dengan demikian, mewujudkan pendidikan dengan mengikuti standar mutu adalah penting, sebagai bagian dari produk layanan jasa(Rahman, 2012: 228).
Peningkatan mutu madrasah berkaitan erat dengan pembentukan madrasah yang efektif. Madrasah yang efektif mempunyai karakteristik sebagai berikut, (1) proses belajar mengajar mempunyai efektivitas yang tinggi, (2) kepemimpinan kepala madrasah yang kuat, (3) lingkungan madrasah yang aman dan tertib, (4) pengelolaan tenaga pendidikan yang efektif, (5) memiliki budaya mutu, (6) memiliki team work yang kompak, cerdas, dan dinamis, (7) memiliki kewenangan (kemandirian), (8) partisipasi yang tinggi dari warga madrasah dan masyarakat, (9) memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen, (10) memiliki kemampuan untuk berubah (baik secara psikologi maupun secara fisik), (11) melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan, (12) responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, (13) memiliki komunikasi yang baik, (14) memiliki akuntabilitas, (15) memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas (Mutohar, 2016).
Jadi, Karakteristik manajemen peningkatan mutu madrasah dapat diketahui dari bagaimana sekolah atau madrasah mengoptimalkan kinerja organisasi madrasah, proses pembelajaran, pengelolaan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya dan administrasi.
D. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pada MTs MA'ARIF Andong
Perencanaan sebagai suatu strategi untuk mencapai tujuan yang dibuat suatu tindakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan. Proses perencanaan dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang mengintarinya dan mengandung sifat optimisme didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Menurut Gibson (dalam Sagala, 2013:5 Perencanaan mencakup kegiatan menentukan sasaran dan alat yang sesuai untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Program yang menjadi prioritas sekolah dalam implementasi manajemen sekolah yaitu kurikulum dan pengajaran, tenaga pendidikan, kesiswaan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta pelayanan khusus lembaga pendidikan. Program kurikulum dan pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum.
Untuk mencapai tujuan yang terkait dengan Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu pendidikan), warga sekolah sangat diperlukan untuk memahami secara mendalam mengenai manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Pada dasarnya semua warga MTs Ma'arif Andong dengan adanya otonomi dalam bidang pendidikan menyambut baik dan positif. Dari pernyataan tersebut berarti warga sekolah memiliki kepahaman positif terhadap implementasi MPMBS di MTs Ma'arif Andong. Dengan adanya MPMBS di MTs Ma'arif Andong, orang tua siswa juga dapat secara langsung berpartisipasi dalam pengelolaan sekolah. Pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan juga didukung oleh adanya input yang berkualitas.
Tanggung jawab pendidikan tidak hanya terletak pada lembaga pemerintahan saja, tetapi juga terletak pada lembaga keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, adanya dukungan dan peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan sungguh penting dan menentukan dalam penyelenggaraan MPMBS. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan ada delapan standar yang mendukung pengembangan mutu pendidikan.
Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. MTs Ma'arif Andong telah membuat standar kelulusan berdasarkan standar minimal mata pelajaran. Standar Kompetensi llulusan MTs Ma'arif Andong sudah sangat baik dan dibuktikan dengan presentasi kelulusan siswanya sebesar 100% serta sebagian siswa yang melanjutkan ke jenjang SMA mudah untuk diterima ke SMA favorit.
Standar Isi untuk mengembangkan kurikulum 2013. MTs Ma'arif Andong merupakan sekolahan yang masih menerapkan dua kurikulum dalam sistem pembelajarannya. Kurikulum tersebut yaitu kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Kurikulum KTSP masih diterapkan bagi siswa kelas dua dan tiga sedangkan, untuk kurikulum 2013 diterapkan bagi siswa kelas satu. Perbedaan ini muncul akibat keterbatasan sekolah dalam sarana prasarana untuk menunjang proses pengembangkan kurikulum 2013. Namun, MTs Ma'arif telah berusaha untuk mengikuti dan mengembangkan kebijakan-kebijakan yang baru, dengan mengadakan pembaharuan buku-buku penunjang yang sesuai dengan Kurikulum terbaru.
proses meliputi meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. MTs Ma'arif Andong telah mengembangkan dan melaksanakan standar proses berikut dengan cara pengadaan pembuatan RPS, RPP, dan sistem penilaian yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan untuk meningkatkan proses hasil pembelajaran siswa.
Standar Penilaian. Setiap penilaian yang dilakukan guru butuh adanya evaluasi. Hal ini telah dilakukan di MTs Ma'arif Andong agar hasil belajar siswa dapat dikontrol dengan baik. Penilaian yang dilaksanakan di MTs Ma'arif Andong sudah dapat memenuhi standar yang ada, tetapi penilaianya terkendala pada pelaksanaan remidial.
Standar Pengelolaan. Untuk menunjang perkembangan serta peningkatan kualitas pendidikan MTs Ma'arif Andong menyelenggarakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. sekolah telah menunjang indikator kerjasama yang baik antara warga sekolah maupun masyarakat luar. Kendala yang ditemukan adalah tidak adanya dokumen job description dan belum ada peraturan tertulis mengenai tata tertib guru dan kode etik.
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan di MTs Ma'arif Andong sudah memenuhi standar yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Dengan demikian, diharapkan guru di MTs Ma'arif Andong dapat lebih meningkatkan kualitas serta mutu dalam memberikan pembelajaran di kelas nantinya.
Sarana dan Prasarana. Sarana dan prasarana yang ada di MTs Ma'arif Andong sebenarnya sudah baik dan cukup namun, ada beberapa hal yang dirasa masih kurang. Kekurangan tersebut seperti penggandaan buku-buku baru yang sesuai dengan kurikulum yang baru, kurangnya tempat dan ruangan untuk tempat lap dan perpustakaan. Jadi, diharapkan sekolah mampu mengembangkan, menata dan mengadakan pengelolaan sekolah dengan baik terutama pengadaan sarana prasarana agar pembelajaran siswa tidak terganggu.
Standar Pembiayaan. Di MTs Ma'arif siswa tidak dibebani dengan pembiayaan yang tinggi. Siswa dibebaskan dari pembayaran SPP, seragam dan buku. Seluruh pembiayaan siswa menggunakan dana dari pemerintah yang di jalankan secara baik tanpa membebani siswa. Kemudian, untuk pembiayaan pembangunan dan pengadaan sarana prasarana sekolah memfokuskan pada dana dari pemerintah tanpa meminta pungutan biaya kepada seluruh warga sekolah.
Jadi, dapat di simpulkan bahwa hambatan dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah pada MTs Ma'arif Andong yaitu dalam masalah pengembangan kurikulum dan pengadaan sarana prasarana yang belum memadai untuk menunjang pembelajaran siswa agar menjadi efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan out put yang baik.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Konsep manajemen peningkatan mutu sekolah atau madrasah merupakan strategi yang digunakan suatu lembaga untuk mengembangkan potensi sekolah atau madrasah masing-masing serta wewenang untuk memperbaiki kualitas lembaga masing-masing sekolah atau madrasah secara mandiri tanpa tuntutan dari pemerintah.
Karakteristik manajemen peningkatan mutu madrasah dapat diketahui dari bagaimana sekolah atau madrasah mengoptimalkan kinerja organisasi madrasah, proses pembelajaran, pengelolaan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya dan administrasi.
Hambatan dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah pada MTs Ma'arif Andong yaitu dalam masalah pengembangan kurikulum dan pengadaan sarana prasarana yang belum memadai untuk menunjang pembelajaran siswa agar menjadi efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan out put yang baik.
Saran
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik lembaga sekolah atau madrasah diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja baik dari kepala sekolah maupun pendidik agar mampu menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik sehingga lembaga tersebut mampu menghasilkan pupuk put yang baik.
Daftar Pustaka
Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mutohar, Prima Masrokah. 2016. Manajemen Mutu Sekolah. Yogjakarta: Ar-Ruzz.
Prabowo, Sugeng Listyo. 2008. Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah atau Madrasah Malang: UIN-MALANG PRESS.
Rahman, K. A. Peningkatan Mutu Madrasah melalui Penguatan Partisipasi Masyarakat Jurnal Pendidikan Islam. 1 (2) Desember 2012: 227-246.
Sagala, S., 2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Komentar
Posting Komentar