kajian Semantik ungkapan makna tuturan

Tinjauan Semantik Ungkapan Gaul pada Bungkus Permen Kis Siti Khotijah Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Surakarta Abstrak Penelitian ini mendeskripsikan makna ungkapan yang terdapat pada bungkus permen kis mint barley, mendeskripsikan fungsi ungkapan yang terdapat pada bungkus permen kis mint barley, mendeskripsikan tanggapan pembaca atau konsumen terhadap ungkapan yang terdapat pada bungkus permen kiss mint barley.Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan bersifat deskritif yaitu dengan teknik simak kemudian melakukan teknik catat selanjutnya data diklasifikasikan dan dianalisis, akhirnya disimpulkan. Sumber data berupa data formal dan informal yaitu menggunakan lambang-lambang dan kata-kata biasa.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ditemukan pengertian makna kajian semantik, (2) Analisis makna ungkapan yang terdapat pada bungkus permen kis mint barley diantaranya (a) makna perintah, (b) makna ajakan atau seruan, (c) makna permintaan, (d) makna larangan, (e) makna pertayaan, dan (f) makna peringatan. Kata Kunci: Semantik, Ungkapan, Makna, Permen Kiss PENDAHULUAN Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung secara sadar atau tidak sadar menggunakan bahasa yang hidup dalam masyarakat. Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja.Bahasa sebagai alat komunikasi menyampaiakan pikiran, gagasan, konsep, ataupun perasaan. Dalam ilmu dan teknologi bahasa berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi. Demikian dapat dikatakan bahwa bahasa dan masyarakat merupakan dua hal yang berkaitan yaitu berkaitan dengan pemakaian bahasa oleh anggota masyarakat. Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Bahasa sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan,konsep ataupun perasaan. Dalam ilmu dan teknologi bahasa berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi. Bahasa adalah sistem lambang yang bersifat arbitrer, yang dipakai oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi. Batasan pengertian bahasa yaitu (a) bahasa merupakan suatu sistem, (b) sebagai sistem, bahasa bersifat arbitrer, dan (c) sebagai sistem arbitrer, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri (Kridalaksana dalam Suwandi, 2008 : 24). Menurut Kridalaksana (2001:21) bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan, mengidentifikasi diri. Selain itu, bahasa berperan sebagai alat komunikasi yang merupakan proses penyampaian suatu pernyataan yang berlangsung apabila antara proses komunikator dan komunikan memiliki kesamaan makna tentang suatu peran yang dikomunikasikan tersebut. Laccoutere (dalam Suwandi, 2008 : 24) berpendapat bahwa bahasa adalah alat manusia untuk menyampaikan pengalaman, perasaan, pikiran, kehendak, dengan perantara system yang terdiri dari lambang-lambang, yang mula-mula dibuat dengan sewenang-wenang dan lambang-lambang itu berupa bunyi yang dihasilkan alat bicara manusia. 2Darjdowidjodjo (2003:282) berpendapat bahwa pemakaian bahasa berkaitan dengan praktik pengetahuan bahasa. Semakin luas pengetahuan bahasa yang digunakan dalam komunikasi, semakin meningkat kemampuan keterampilan dalam memberi makna suatu kata atau kalimat. Semantik merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji makna. Makna adalah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Ada tiga unsur pokok yang tercakup di dalam analisis makna, yaitu (1) makna adalah hasil hubungan antara bahasa dengan dunia luar, (2) penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para pemakai, dan (3) perwujudan makna dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat saling dimengerti Bolinger (Aminuddin 2003 : 52-53). Kata makna biasanya sering disejajarkan dengan kosakata seperti arti,gagasan, konsep, pernyataan, pesan, maksud, firasat, dan isi. Dari sekian kata yang disebutkan, kata arti yangpunya pengertian paling dekat dengan makna (Kridalaksana, 1982:15). Namun demikian, dua kata ini tidak berarti sinonim mutlak. Makna dalam bahasa memegang peranan penting di dalam komunikasi, baik makna secara internal maupun makna secara eksternal. Secara internal makna merupakan pertautan yang ada antara unsur-unsur bahasa itu sendiri. Hal ini sebagai akibat faktor di dalam bahasa. Adapun secara eksternal, maka makna dapat dihubungkan dengan faktor di luar bahasa berdasarkan kesepakatan pemakainya. Dengan demikian, makna sebagai penghubung bahasa selain memiliki bagian yang menjadi isi dari suatu bentuk keba hasaan, makna juga menjadi bagian dari isi komunikasi yang mampu menghasilkan informasi tertentu. Informasi yang disampaikan penutur maupun lawan tutur. Bahasa secara garis besar terbagi menjadi dua macam yaitu lisan dan tulis. Sebagai salah satu model bahasa tulis, ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley merupakan perwujudan dari kreasi dan aspirasi seseorang atau kelompok untuk menyampaikan pesan dan gagasan dari hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan. Tulisan tersebut menggunakan kata atau ungkapan yang bervariasi. Selain itu, dimodifikasi dengan berbagai bentuk dan tambahan seni di dalam penyajiannya agar terlihat menarik. Penggunaan bahasa yang digunakan disajikan dalam beragam bentuk baik singkat, maupun tidak. Di balik kemasan atau bungkus permen tercantum berbagai kata dan ungkapan, misalnya Jangan Sombong Donk!, Belum Terlambat, Kalah Menang Biasa, Tunggu Apa Lagi!, Kenalan Donk, Happy B’Day, I’m Sorry, dan lebih dari 50 kata lain. Permen Kis, permen yang nggak cuma wangi, tapi juga bisa ngomong. Berdasarkan fakta yang ada, maka ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley ini memiliki banyak sekali makna dan fungsi tergantung dari manakah melihatnya sehingga bahasa yang digunakan dalam penulisannya dapat dipahami oleh pembaca. Alasan pemilihan ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley sebagai bahan kajian karena ungkapan tersebut memiliki kekhasan sehingga menarik untuk dikaji. Kemenarikan ini terdapat pada pemakaian kata atau ungkapan, penulisan, makna, yang digunakan di dalam bungkus itu sendiri. Bertolak dan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut. (1) Bagaimana makna kajian semantik; (2) Bagaimana makna ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley. Kemudian, Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan makna kajian semantik; (2) Mendeskripsikan makna ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif ini digunakan karena data yang dihasilkan berupa kata-kata dalam bentuk kutipan-kutipan. (Moleong, 2011: 6), metode kualitatif yang bersifat deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. (Mulyana, 2005) menyatakan bahwa metode deskriptif dapat digunakan untuk memberikan, mengambarkan, menguraikan, dan menjelaskan fenomena objek penelitian, dalam pengkajiannya metode ini menjelaskan data atau objek secara natural, objektif, dan faktual. Jadi, dalam pelaksanaannya metode deskriptif kualitatif menuntut peneliti untuk menangkap aspek penelitian secara akurat serta memperhatikan secara cermat hal-hal yang menjadi fokus kajian, sehingga pemberian interpretasi dapat lebih mendalam. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan format deskriptif. Menurut (Arikunto, 2006) metode deskriptif yaitu menjelaskan data atau objek secara natural, objektif, dan factual. Metode deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan apa adanya hasil pengumpulan data yang telah dilakukan oleh penulis. Metode deskriptif dipilih oleh penulis karena metode ini dapat memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, bentuk, cirri-ciri ekspresi penerimaan, keadaan bahasa, gejala atau kelompok tertentu. Sumber data penelitian ini berupa ungkapan atau tulisan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley. Data yang akan dianalisis sebanyak 50 data. Sumber data diambil dari bungkus permen Kis mint barley itu sendiri.Objek penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang makna, fungsi serta tanggapan pembaca atau konsumen terhadap ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis mint barley. HáSIL DAN PEMBAHASAN A. Pengertian Makna Kajian Semantik Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna Verhaar (2006 : 385). Menurut Sarwiji (2008 : 9) semantik menelaah lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan makna yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Oleh sebab itu, semantik mencakup makna-makna kata, perkembangan, dan perubahannya. Dijelaskan pula bahwa semantik adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan makna satuan lingual, baik kata, frase, maupun kalimat (Wijana, 2011: 107). Secara rinci dijelaskan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang bertugas menelaah makna kata, bagaimana mula bukanya, bagaimana perkembangannya, dan apa sebabnya terjadi perubahan makna dalam sejarah bahasa Mulyono, (dalam Sarwiji, 2008 : 9). Makna adalah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Ada tiga unsur pokok yang tercakup di dalam analisis makna, yaitu (1) makna adalah hasil hubungan antara bahasa dengan dunia luar, (2) penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para pemakai, dan (3) perwujudan makna dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat saling dimengerti Bolinger (Aminuddin, 2003 : 52-53). Kata makna biasanya sering disejajarkan dengan kosakata sepertiarti, gagasan, konsep, pernyataan, pesan, maksud, firasat, dan isi. Dari sekian kata yang disebutkan, kata arti yang mempunyai pengertian paling dekat dengan makna (Kridalaksana, 1982 : 15). Namun demikian, dua kata ini tidak berarti sinonim mutlak. Jadi dapat disimpulkan bahwa Semantik merupakan ilmu bahasa yang membahas mengenai lambang-lambang dan tanda-tanda yang menyatakan makna dari suatu kata untuk memahami suatu tuturan kata. B. Analisis Makna Ungkapan Yang Terdapat Pada Bungkus Permen Kis Mint Barley. Ungkapan adalah bentuk bahasa yang merupakan gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur yang membentuknya, sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan/menjadi kabur). Ungkapan disebut juga idiom. Ungkapan dibentuk oleh unsur kata dan frasa. Kridalaksana (2001 : 98) mendefenisikan kata sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal.Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi (Ramlan, 1987: 121). Berdasarkan makna yang timbul dari unsur-unsur pembentuknya ungkapan terbagi atas dua jenis yaitu ungkapan penuh (idiom penuh) dan ungkapan sebagian (idiom sebagian).Ungkapan penuh (idiom penuh), merupakan ungkapan atau idiom yang unsur-unsur pembentuknya telah kehilangan makna leksikalnya. Sedangkan, Ungkapan sebagian (idiom sebagian), merupakan ungkapan atau idiom yang salah satu unsur pembentuknya masih memiliki maknaleksikalnya. berdasarkan pengungkapan isi dan makna yang muncul yang ditujukan kepada lawan bicara, bentuk ungkapan terbagi atas peribahasa, pemeo, majas. Menurut Sarwiji (2008: 43) makna di dalam pemakaiannya sering disejajarkan dengan arti, gagasan, pikiran, konsep, pesan, pernyataan maksud, informasi, dan isi. Adapun makna yang terdaoat pada bungkus permen kis mint barley antara lain makna ungkapan yang menyatakan ajakan, permintaan, perintah, larangan, penugasan, pertanyaan, dan berita. a. Makna ungkapan yang menyatakan perintah Ungkapan(1) Senyum donk!Ungkapan pada data (1) setelah diparafrasekan mengadung makna perintah. Makna perintah ditandai dengan tanda baca seru (!). Penutur (O1) memerintahkan kepada (O2) untuk tersenyum “(ter)senyum donk!“. Jika (O2) tersenyum maka wajahnya akan terlihat lebih manis dan menarik untuk dipandang. Manisnya senyuman tersebut. Ungkapan (2) Senyumlah padaku! Ungkapan pada data (2) setelah diparafrasekan mengadung makna perintah. Makna perintah ditandai dengan tanda baca seru (!). Penutur (O1) memerintahkan kepada (O2) untuk tersenyum pada (O1) dengan kata “senyumlah“. Pesan yang dapat dipetik dari ungkapan tersebut yaitu menebar senyum ketika bertemu dengan orang lain merupakan ibadah. b. Makna ungkapan yang menyatakan ajakan atau seruan Ungkapan (3) Tunggu apa lagi!Ungkapan pada data (3) termasuk kalimat seru. Makna dari ungkapan tersebut adalah bahwa pemberi pesan (O1) menyerukan kepada penerima pesan (O2) agar O2 segera melakukan sesuatu tanpa harus menunggu perintah. Dengan demikian ungkapan ini mengandung pesan agar kita menjadi orang yang bisa menghargai waktu. Ungkapan (4) Kenalan donk. Makna ungkapan pada data (4) adalah menyatakan ajakan. Pesan yang berupa ajakan terlihat pada kata mari. Pemberi pesan (O1) mengajak kepada penerima pesan (O2) untuk berkenalan. Kata kenalan dalam ungkapan di atas tidak hanya merujuk pada mengulurkan tangan atau berjabat tangan. Tetapi kenalan dimaksudkan untuk saling mengenal dan mengetahui karakteristik di antara kedua belah pihak. c. Makna ungkapan yang menyatakan permintaan atau harapan Ungkapan (5) Jumpa lagi. Ungkapan pada data (5) setelah diparafrasekan mengandung makna pemberitahuan. Pada ungkapan (semoga kita) (ber-)jumpa lagi (di lain kesempatan). bermakna bahwa pemberi pesan (O1) memberitahukan akan dapat berjumpa lagi dengan pemerima pesan (O2) di lain waktu. Ungkapan (6) Maaf ya. Ungkapan pada data (6) setelah diparafrasekan memiliki makna ungkapan perasaan. Bagi pemberi pesan atau penerima pesan kata maaf ya mengandung pesan bahwa orang yang mengucapkan ungkapan tersebut (O1) meminta maaf kepada orang yang diberi ungkapan (O2). Ungkapan tersebut mengandung makna permintaan maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. d. Makna ungkapan yang menyatakan larangan Ungkapan (7) Jangan Sombong Donk!Ungkapan pada data (7) memiliki maksud memberikan peringatan. Makna atau pesan dari ungkapan tersebut adalah memberikan peringatan dan pelajaran kepada kita agar tidak mempunyai sifat sombong. Karena kata sombong sering dihubungkan dengan seseorang yang angkuh, congkak, atau besar kepala. Ungkapan(8) Don’t Say No (Jangan katakan tidak). Ungkapan pada data (8) bermakna larangan. Kalimat larangan yang ditandai dengan kata jangan. Pemberi pesan (O1) melarang (O2) menolak tawaran dari (O1) dengan mengatakan “Jangan katakan tidak (padaku)!” . e. Makna ungkapan yang menyatakan pertanyaan Ungkapan (9) Siapa takut?Ungkapan pada data (9) setelah diparafrasekan memiliki makna sindiran. Sindiran dalam ungkapan ini menggunakan kalimat tanya. Makna yang tersirat dalam ungkapan ini bahwa penutur tidak takut kepada lawan tuturnya karena yang pantas ditakuti hanyalah Tuhan. Ungkapan(10) Serius amat?!. Ungkapan pada data (10) memiliki makna sindiran. Mungkin dengan ungkapan ini penutur bermaksud menyindir seseorang yang biasanya tidak pernah baca buku atau belajar. Akan tetapi suatu hari penutur mempergoki seseorang (O2) sedang belajar. Biasanya ketika musim ujian kebanyakan mahasiswa yang belajar dengan cara SKS (sinau kebut semalam). f. Makna ungkapan yang menyatakan peringatan Ungkapan (11) Belum Terlambat! Makna ungkapan pada data (11) yaitu memberi peringatan. Pada ungkapan tersebut menyatakan pemberi pesan (O1) mengingatkan kepada penerima pesan (O2) bahwa masih ada kesempatan bagi (O2) untuk bertobat atau menjadi lebih baik. Ungkapan (12) Mimpi kali ye. Ungkapan pada data (12) setelah diparafrasekan bermakna bahwa peutur (O1) memberi pesan kepada mitra tutur (O2). Pesan yang terkandung pada ungkapan tersebut yaitu dalam hidup ini tidak ada yang gratis. Karena untuk hidup kita perlu adanya usaha dan kerja keras agar tercipta kehidupan yang sejahtera. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ungkapan pada bungkus permen min antara lain makna ungkapan yang menyatakan ajakan, permintaan, perintah, larangan, penugasan, pertanyaan, dan berita. Dari masing-masing ungkapan tersebut, memiliki makna dan tujuan yang berbeda berdasarkan tuturan dan bentuk kata dari ungkapan-ungkapan tersebut. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, penulis dapat menyimpulkan dua hal berikut. Pertama, pengertian semantik. Semantik merupakan ilmu bahasa yang membahas mengenai lambang-lambang dan tanda-tanda yang menyatakan makna dari suatu kata untuk memahami suatu tuturan kata. Keduan, ditemukan analisis ungkapan gaul pada bungkus permen mint. Analisis tersebut yaitu Ungkapan adalah bentuk bahasa yang merupakan gabungan kata yang menyatakan makna khusus. Ungkapan pada bungkus permen mint antara lain adanya makna ungkapan yang menyatakan ajakan, permintaan, perintah, larangan, penugasan, pertanyaan, dan berita. .. Daftar Pustaka Aminuddin. 2003. Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Dardjowidjodjo, Sosjono. 2003. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik . Jakarta: Gramedia. Kridalaksana. 1982. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: universitas Gajah Mada. Moleong. l. J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Karya. Ramlan, M. 1987. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono. Sarwiji, Suwandi. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta :bPenerbit Media Perkasa. Verhaar, J. W. M. 2006. Azas-Azas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Wijana, I Dewa Putu. 2011. Berkenalan Dengan Semantik. A Com Advertising: Yogyakarta.Kajian Semantikkajian Semantik Ungkapan makna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel surga yang tak Dirindukan 2

Analisisi Novel Surga Yang Tak Dirindukan

Resensi film “Cek Toko Sebelah”